Ghazal: Memahat Hatimu
Ghazal yang aku tempa saat senja di hatimu
Akan ku tempatkan yang di paling hujung hatimu
Pohon eru yang rantingnya terjela siapku belah
Aku tak lupa bentuk pola yang ada di hatimu
Aku ukir kulit kayu di ruas antara buku
memahatnya hingga mewujud, membentuk hatimu
Coklat perdu, getah luka parut pada daging kayu
seperti bekas luka yang pernah singgah di hatimu
Kawanan kumbang menjelma ngiang rindu
sampai aku akhiri dengan kata hatimu
Kaum bulan menyebutku Karkata; pemilik cangkang
yang gemar memahat kayu berbentuk hatimu
2009
April Wish list!
6 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar