KELINDAN HUJAN
(untuk zaman yang lupa akan rasa terpesona pada hal yang sederhana)
Jalinan hujan mengayun serumpun daun pohon lontar
berkecipak lantunan, mengalun pada hujan yang berkelindan;
sebelum jatuh di tengah-tengah kebun.
Menghimpun sebuah pertemuan diam-diam dengan tenang
kemudian saling memintal, sulam-menyulam, mengucur perlahan;
sebelum hujan bersalin menjadi embun.
Tak ada yang dirahasiakan dari mereka
Hujan dan daun semata yang membuat terpesona
dan sampai pula pada sebuah telaga, yang menjadi telur-telur air di muka genangannya
bahwa mereka
tak pernah menjadi apa-apa,
tak tampak istimewa,
tak pernah benar-benar ada.
2009
April Wish list!
6 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar