Sikap nasionalisme anget-anget tayi ayam dan hanya budaya populer semata dalam masyarakat kita, yang memperisih saya untuk melakukan sebuah performance art dalam menyikapi Hari batik, 02 Oktober 2009.
modernisasi yang terus berkembang secara dinamis seiring itu pula budaya akan selalu berkembang dan tumbuh berdampingan, dan bagaimanakah nasib nilai tradisi sesungguhnya? dan bagaimanakah sikap nasionalisme kita?
performance art adalah sebuah seni pertunjukan, hari batik menginspirasi saya untuk mengkritisi moment itu. Keharusan memakai batik, keterpaksaan, akulturasi budaya,dan sikap nasionalisme, saya ingin mengetahui bagaimana masyarakat menyikapi hari batik tersebut, apakah mereka berpartisipasi? biasa saja? atau malah cuek saja?
Performance art yang saya lakukan pada tanggal 7 Oktober 2009, beberapa hari setelah hari batik tersebut, hal itu dikarenakan "apakah masyarakat tetap memakai batik bila perayaan hari batik itu sudah selesai? lalu bagaimana sesungguhnya antusias masyarakat terhadap budaya kita?"
Saya memakai kemeja batik lengan panjang, lalu memakai sebuah nametag di dada degan text " Hei INDONESIA" lalu nametag di punggung "Budaya?" (dengan maksud menyapa & mempertanyakan)
lalu seperti biasa saya tetap berapakaian layaknya, memakai jeans dan sepatu kats,
performance art yang saya lakukan di ruang publik, trasportasi umum, dikarenakan agar pesan yang tersampaikan langsung pada masyarakat.
Berawal dari jam 07.00 pagi, saya menaiki Transjakarta Busway di halte Ragunan menuju arah Kampus saya,seperti biasanya. Lalu di dalam bus saya meminta beberapa angket dari pengguna transjakarta lainnya. Setelah sesampai kampus saya berkeliling kampus untuk meminta angket pula dari beberapa mahasiswa, sampai terkumpul 20 angket.
performance berakhir pada pukul 14.00, setelah saya mengumpulkan angket tersebut.
angket tersebut seperti berikut:
Batik merupakan hasil budaya asli indonesia, dan sekarang telah ditetapkan hari batik pada tanggal 02 oktober , bagaimanakah pendapat anda mengenai hari batik tersebut?
1. Apakah pada hari batik 02 Oktober kemarin , anda memakai batik?
98% jawabanya memakai
2. Lalu tanggapan anda tentang hari batik?
99% tanggapanya baik dan bagus
3. Apakah ada keterpaksaan saat anda memakai batik pada hari batik tersebut?
98% tanggapanya tidak
4. Menurut anda kenapa baru sekarang ditetapkan hari batik?
96% jawabannya karena buday kita telah dicuri negara tentangga dan kita baru menyadarinya
5. Setelah beberapa hari yang lalu kita dianjurkan memakai batik untuk memperingati hari batik, apakah anda akan tetap memakai batik dalam keseharian anda?
70% jawabanya ya
6. Lalu tanggapan anda tentang negeri tetangga yang megakui beberapa budaya asli kita, bagaimana?
100% tanggapannya buruk
7. Budaya Indonesia tak hanya batik, masih ada yang lainya, seperti kain ulos, koteka, ondel-ondel, apakah anda setuju bila hasil budaya kita yang lain juga ditetapkan Hari peringatanya?
70% jawabannya setuju
8. Lalu tanggapan anda tentang negeri tetangga yang megakui beberapa budaya asli kita, bagaimana?
100% tanggapannya buruk
9. Bagaimanakah cara anda untuk melestarikan budaya kita?
99% jawabannya dengan menjaga dan menggunakannya
10. Pendapat anda tentang budaya Indonesia?
100% jawabannya budaya Indonesia beragam dan kaya
ya, begitulah isi angket tersebut,
di dalam angket tersebut ada sebuah pertanyaan jebakan yang sengaja saya cantumkan, pertanyaan yang diulang untuk mengetahui kepekaan dan keseriusan seseorang dalam mengisi angket tersebut.
hari batik ditetapkan untuk mengetahui seberapa banyak orang atau masyarakat kita yang mencintai negri ini untuk melestarikan budayanya, bukan ingin tahu seberapa banyak orang memakai batik saat hari itu. Jangan hanya setahun sekali, jangan hanya saat hari batik saja baru kita menghargai budaya kita sendiri, dan jangan saat negara tetangga mengakui dan mencuri budaya kita, tapi lestarikanlah, terimakasih malaysia telah menyadarkan kita! tapi INGAT batik itu punya Indonesia! cintailah negeri in apa adanya...
thanks to:
Aldevi yang telah mendokumetasikan,
dokumentasi dapat dilihat di photo album saya, trimkas